JURNALBIREUEN.COM | BANDA ACEH – Program pelatihan kepada masyarakat berbasis produk (PKMBP) dengan bahan baku utama udang dan ikan yang akan dijadikan cemilan sehat diadakan oleh Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Selama 3 hari mulai dari 7 Juni hingga 9 Juni 2022 Kegiatan ini dilaksanakan di Dayah Darul Faizin Al-Amiriyah, Gampoeng Lam-Leuot, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar.
Lokasi dayah tepatnya berada pada jalan masuk objek wisata Waduk Keliling.
Program Pengabdian Masyarakat (PMM) merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk membantu masyarakat tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun.
Program ini memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bagi bangsa Indonesia.
Sejumlah dosen jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK yaitu Wiradah Irawati, S.E., M.Sc selaku ketua pengabdian masyarakat bersama anggota Dra. Yurnalis, M.Ed dan Nurhalis S.E., M.M.
Para pelatih memiliki keahlian di bidang manajemen operasional, SDM dan manajemen keuangan. Keseluruhan tim pengabdian sudah memiliki pengalaman dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat sebelumnya.
Pimpinan Dayah, Tgk. Murthada mengatakan kegiatan sehari-hari santri adalah mempelajari berbagai kurikulum wajib dayah seperti fiqh, ushul fiqh, ilmu falak, ulumul quran, tarikh, lughah dan sebagainya.
Kegiatan pembelajaran dimulai pukul 13. 00 WIB siang, persiapan shalat zuhur berjamaah sampai jam 23 malam.
Tidak ada kegiatan belajar di pagi hari.
Di sela waktu kosong inilah santri diberi tugas pribadi seperti olah raga, istirahat, memasak, dan mencuci pakaian, karena ini adalah dayah tradisional (salafiyah).
Tidak ada kurikulum belajar seperti sekolah umum. Jadi fokus pembelajarannya adalah ilmu agama”.
Berdasarkan diskusi awal dengan pimpinan dayah, tim pengabdi merasa perlu adanya peningkatan ketrampilan di bidang hal-hal baru melalui pemanfaatan sumberdaya yang ada di lokasi dayah.
Pemilihan rencana kegiatan pengabdian didasarkan pada kebutuhan akan pengembangan potensi santri di bidang ketahanan pangan, teknik informatika, teknik berdagang kekinian melalui digital marketing bahkan pelatihan keterampilan tangan bagi santri putri.
Dengan melihat fenomena tingginya konsumsi produk frozen food saat ini dikalangan masyarakat, tim pengabdian dari FEB USK tertarik untuk melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan mengembangkan keahlian warga santri Dayah dalam mengolah bahan seafood menjadi produk bahan pangan beku atau frozen food. Seperti yang diketahui oleh masyarakat luas frozen food dianggap lebih praktis dan tahan lama.
Program pengabdian masyarakat yang berbasis pada produk ini bertujuan untuk mengenalkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan dikalangan santri.
Beberapa jenis olahan beku atau frozen food yang dilatih untuk para santri adalah Sosis, Nugget, Dimsum, Udang Katsu dan Siomay.
Keseluruhan olahan ini menggunakan udang dan ikan laut sebagai bahan baku utama. Kegiatan pengabdian dilaksanakan langsung pada lokasi Dayah Darul faizin, dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang santri.
Para peserta merupakan santri yang telah selesai menempuh Pendidikan dasar dan saat ini tidak melanjutkan pendidikan formal.
Para santri yang sehari-hari memiliki waktu luang yang cukup diberikan pelatihan yang akan menjadi bekal pengetahuan dan ketrampilan mereka selepas dari Pendidikan dayah.
Diketahui pula selama ini santri memasak secara mandiri dengan menu seadanya dan cara pengolahan yang sederhana.
Dengan adanya pelatihan praktek pengolahan cemilan sehat ini diharapkan bertambah pengetahuan dan ketrampilan dalam diversifikasi produk berbahan ikan atau udang yang tersedia secara melimpah di kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Makanan yang sudah diolah dapat disimpan dalam kulkas freezer atau dijadikan frozen food.
Olahan pangan dengan berbagai variasi bentuk seperti sosis, nugget, dimsum, katsu, dan siomay, akan meningkatkan selera makan dan dapat meningkatkan pemenuhan gizi bagi santri dayah.
Kebutuhan gizi yang seimbang akan dapat meningkatkan kemampuan daya serap dalam pembelajaran karena kondisi kesehatan santri yang terjaga dengan baik.
Kegiatan praktek pengolahan makanan cemilan ini diharapkan nantinya akan menjadi awal terbentuknya Preneurship di Dayah Darul faizin Al-Amiriyah Lam Leu-out.
“Kami berharap dapat dilanjutkan dengan pengembangan produk dan pemasaran melalui pelatihan home industry lainnya misalnya metode pemanfaatan aplikasi digital marketing. Pelatihan dan praktek ini akan menjadi sumber pengembangan ekonomi berkelanjutan santri dayah tradisional Dayah Darul Faizin Al-Amiriyah,” pungkas Ketua Tim Pengabdian.
sumber : ACEHSATU.COM