Oleh: Lenny Anita, M.Pd
Guru PAI SMP Negeri 7 Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur
JURNALBIREUEN.COM | Aceh Timur – Di lingkungan sekolah terdapat bergai laku anak yang berbeda-beda, sehigga menjadikan hal yang perlu untuk ditelusuri dan ditindaklanjuti oleh pihak sekolah dan guru.
(Gossen, 2004. Dalam LMS Guru Penggerak Modul 1.4 Budaya Positif) Mengungkapkan bahwa segitiga restitusi adalah suatu proses menciptakan kondisi bagi anak untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompoknya dengan karakter yang lebih kuat.
Maksudnya bahwa segitiga restitusi merupakan suatu Langkah tepat yang digunakan guru untuk dapat memperbaiki laku anak dari anak yang gagal kemudian berusaha untuk memperbaiki kesalahan mereka dan kembali dengan keadaan yang lebih baik sehingga menjadi anak yang bertanggung jawan.
Segitiga restitusi terdiri dari tiga langkah, diantaranya adalah: Menstabilkan identitas yakni menggali dan mencari tau permasalahan yang dihadapi anak terlebih dahulu untuk dapat diproses pada tahapan berikutnya karena pada dasarnya anak melakukan kesalahan tentu karena adanya kebutuhan dasar mereka yang belum terpenuhi.
Sebagai seorang guru harusnya mampu meyakinkan anak dengan mengeluarkan kalimat “Tidak ada manusia yang semperna, saya juga pernah melakukan kesalahan seperti itu”, Validasi Tindakan yang salah yakni memberikan kekuatan kepada anak untuk memahami kesalahannya agar anak merasa bahwa dirinya dipahami namun tetap konsisten terhadap tujuan yang hendak di tuju.
Seperti hal nya tidak menyalahkan anak meskipun kita tahu bahwa anak tersebut salah karena dengan perlakuan yang seperti ini akan meluluhkan hati anak dari anak yang gagal menjadi anak yang mau memperbaiki kesalahannya sehingga menjadi anak yang bertanggung jawab nantinya,.
Menanyakan keyakinan yakni untuk menemukan keyakinan yang akan dilakukan anak nantinya terkait dengan permasalahannya sehingga membuat anak tersebut menjadi anak yang bertanggung jawab, maksud nya bahwa anak yang tadinya gagal karena suatu permasalahan maka dengan guru menanyakan keyakinan seperti ini akan menjadikan anak untuk lebih memiliki keyakinan positif terhadap hal baru dengan demikian anak yang tadinya gagal akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan mereka dan berubah menjadi anak yang bertanggung jawab.
Penerapan segitiga restitusi ini dapat diterapkan kepada anak yang bermasalah, misalnya pada proses pembelajaran terdapat anak yang tidak menyelesaikan tugas nya dikarenakan sesuatu hal sehingga anak tersebut menjadi anak yang gagal.
Oleh karena itu peran guru disini dalam memberikan bimbingan terhadap anak tersebut melalui penerapan segitiga restitusi perlu memperhatikan langkah-langkah yang tepat dan runtun.
Sehingga dengan demikian guru dapat mengetahui permasalahan yang dialami dan tentunya guru juga dapat memberikan solusi yan tepat agar nantinya anak tidak lagi meninggalkan tugas yang diberikan guru hanya karena permasalahan yang dialami anak tersebut.
Penerapan segitiga restitusi ini adalah bertujuan untuk menciptakan dan mewujudkan anak yang tadinya gagal menjadi anak yang bertanggung jawab dengan memperbaiki kesalahan mereka sehingga tumbuh kembangnya anak akan lebih baik di masa yang akan datang dimana anak akan lebih dewasa dalam mengambil keputusan.
Sedangkan manfaat dari penerapan segitiga restitusi itu sendiri dapat merubah laku anak menjadi anak yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahannya sendiri
Intinya bahwa penerapan segitiga restitusi ini dapat merubah laku anak untuk lebih baik dimasa yang akan datang, dari anak yang gagal menjadi anak yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungannya.